Berada di era digitalisasi yang masif saat ini di mana hampir semua hal dapat dilakukan dan dikerjakan dengan bantuan teknologi, mengapa kita masih harus repot-repot menulis di dalam sebuah buku? Mungkinkah ada nilai-nilai yang tidak dapat tergantikan dari menulis di sebuah buku, atau hal ini pada dasarnya hanya sekedar cara lama yang masih kita lakukan hingga saat ini?
Nyatanya, tidak hanyut dalam arus teknologi tidak selamanya merupakan hal yang buruk. Dalam hal ini, menulis secara analog atau manual di atas buku menggunakan alat tulis ternyata menawarkan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan menulis di gadget atau perangkat elektronik.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa menulis di atas buku memiliki manfaat lebih dibandingkan dengan menulis dengan format digital:
Membantumu Mengingat Lebih Mudah
“Segera ditulis, nanti lupa!” adalah salah satu ungkapan yang sering kali kita dengar di berbagai kesempatan sebagai pengingat bahwa agar suatu hal tidak terlupakan, maka menulis hal tersebut merupakan solusi yang dapat membantu kita untuk mengingat.
Kebiasaan saat menulis di buku, menambahkan aksen penulisan seperti coretan dan lainnya yang tidak dapat dilakukan saat menulis ataupun mengetik dengan menggunakan smartphone, tablet ataupun laptop ternyata dapat membantu kita lebih mengingat apa yang kita tulis.
Melansir dari University of Tokyo, hal ini turut didukung oleh studi yang dilakukan oleh para Neuroscientist dengan mengadakan eksperimen di mana sekelompok orang dikumpulkan dan diminta untuk menuliskan sebuah jadwal dan diminta untuk menyebutkannya kembali satu jam setelahnya. Hasilnya, kelompok yang menulis di atas kertas nyatanya lebih banyak yang mengingat jadwal tersebut dibandingkan dengan mereka yang menulis pada layar gadget.
Salah satu alasannya lagi, karena menulis di atas kertas memberikan sensasi taktil (tactile sensation) lewat goresan tulisan dan juga tekstur dari kertas yang membuat kita mampu mengingat informasi dalam memori kita.
Membuatmu Lebih Aktif dan Kreatif
Tidak hanya membuatmu lebih fokus terhadap topik yang sedang dicatat, menulis di buku juga membuat kita lebih kreatif dan aktif saat mengolah pesan yang sedang ditulis.
Observasi yang dilakukan oleh Pam Muller dan Daniel Oppenheimer di tahun 2014 lalu kepada kelompok siswa menunjukan bahwa siswa yang menulis di atas kertas dengan tipe penulisan longhand (menulis dengan tangan tanpa menggunakan simbol, singkatan atau elemen substitusi pengganti kata lainnya) mampu menjelaskan dengan lebih baik ketika diminta untuk menjelaskan kembali apa yang ditulisnya, dibandingkan dengan kelompok siswa yang menulis menggunakan komputer.
Siswa yang menulis di atas kertas lebih mampu mengelaborasi apa yang ditulisnya dengan baik dibandingkan dengan siswa yang menulis dengan komputer, yang mana pada umumnya lebih menjurus pada menulis transkrip, yang membuatnya menjadi lebih lama dalam menulis/mengetik.
Dari sisi kognitif, khususnya anak, hal tersebut menjadi penting khususnya pada masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) saat ini. Mendorong anak untuk tetap menulis di buku tulis merupakan hal yang penting agar anak dapat tetap aktif dan kreatif di masa tumbuh kembangnya.
Mendukungmu Lebih Fokus
Siapa yang menyangka bahwa menulis di buku dapat membuat kita lebih fokus pada suatu topik yang sedang kita dengar dan catat. Selain karena otak kita memproses informasi saat mendengar dan menuangkannya ke dalam tulisan, menulis di buku juga secara tidak langsung membuat kita terhindar dari berbagai macam distraksi apabila dibandingkan dengan ketika menulis menggunakan gadget seperti smartphone, tablet, maupun laptop.
Hal ini terjadi karena gadget, khususnya yang terhubung dengan jaringan internet pada dasarnya tidak hanya menawarkan kemudahan, namun juga distraksi yang dapat mencuri perhatian kita saat menulis, seperti membuka menjelajah internet, membuka media sosial dan sebagainya.