Seringkali dikesampingkan, berapa banyak dari kita yang menganggap literasi hanya sebuah kata yang sering digunakan dalam konteks pendidikan tanpa kita mengetahui maknanya? Pada dasarnya, literasi merupakan kunci atas pengetahuan, kebebasan, hingga bahkan kekuasaan. Kemampuan literasi dapat membuka kesempatan bagi kita untuk meningkatkan wawasan, keterampilan, serta kepercayaan diri bagi seseorang.
Setiap tahun, tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Literasi Internasional untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi bagi individu dan masyarakat. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengungkapkan literasi dan pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia. Dengan demikian, momentum ini menjadi kesempatan untuk memikirkan kembali pandangan kita mengenai literasi, mulai dari pengaruh hingga dampaknya.
World Economic Forum mencatat ada enam jenis literasi dasar yang perlu dikuasai, yakni literasi baca-tulis, berhitung, sains, teknologi informasi dan komunikasi atau literasi digital, literasi keuangan, dan budaya serta kewarganegaraan. Dalam abad ke-21 ini, literasi baca-tulis masih menjadi keterampilan dasar untuk dikuasai.
Sebagai salah satu literasi yang paling mendasar, mari kita telusuri 3 alasan utama kita perlu mengoptimalkan literasi baca-tulis.
Mengekspresikan Dirimu
"Pena lebih tajam daripada pedang"
Pernahkah Anda merasa tergerak oleh sesuatu yang sederhana seperti puisi atau lagu? Bahkan dampaknya bisa memengaruhi perasaan Anda sepanjang hari? Atau mungkin Anda pernah membaca sebuah penggalan buku yang telah mengubah hidup Anda hingga hari ini? Mungkin Anda juga pernah mendengar pesan dari orang yang Anda cintai hingga membuat hati Anda berbunga-bunga?
Kekuatan dari kata-kata memang tidak dapat disangkal. Tidak melulu tentang kekuatan dalam hal fisik, kekuatan kata-kata juga bisa dialami dari interaksi manusiawi yang sederhana. Sebuah penelitian psikologis yang dilakukan oleh Cayubit pada tahun 2021 pada sekelompok siswa menunjukkan bahwa mengekspresikan perasaan dapat meningkatan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Hal ini dapat dimengerti, karena sejak dulu manusia selalu berusaha untuk mengekspresikan perasaan mereka dan berkomunikasi – dari simbol dan gambar di dinding batu hingga tinta hitam di atas kertas putih dan sekarang layar digital.
Di Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, kami percaya pada kekuatan kata-kata dan tulisan. Hal inilah yang menjadi awal dari kampanye Ayo Menulis Bersama SiDU, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi menulis sejak dini. APP Sinar Mas dan SiDU berkomitmen untuk menjadi bagian dari perbaikan berkelanjutan pendidikan nasional dengan memberdayakan anak-anak Indonesia melalui kebiasaan menulis.
Unggul dalam Kehidupan: Karier & Hubungan
Hierarki Kebutuhan Maslow menyebutkan lima kategori kebutuhan manusia yang menjadi motivasi di balik perilaku individu, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta dan memiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Setiap kebutuhan ini mengacu pada kebutuhan kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan. Bagaimana kita dapat berkomunikasi dengan lancar jika kita tidak bisa menguasai literasi baca-tulis.
Penguasaan akan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan menjadi keterampilan penting tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari. Literasi mengembangkan keterampilan berpikir dan mengelola informasi, sehingga mendorong pemahaman materi untuk berkolaborasi secara efektif dengan orang lain.
Sebuah ide yang hanya dipendam tidak akan pernah mencapai tujuan apa pun, sementara ide yang disampaikan secara tidak tepat tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. Ingatlah bahwa kekuatan kata-kata berarti bahwa kita juga harus bertanggung jawab dengan apa yang kita katakan dan tulis. Jadi, tetaplah bijaksana dalam menyampaikan setiap pesan Anda.
Bekal untuk Masa Depan
Memperluas pengetahuan dan kompetensi sudah seharusnya menjadi panggilan setiap individu. Kembali ke 6 literasi dasar, mengasah keterampilan di setiap bidangnya akan memperluas wawasan dan pandangan tentang kehidupan. Selain itu, menguasai literasi akan membantu dalam menetapkan rencana dan tujuan kita untuk masa depan.
Literasi merupakan faktor penting yang bermanfaat tidak hanya bagi kita sebagai individu, tetapi juga bagi masyarakat. Peran literasi dalam membentuk identitas dan mendorong pemberdayaan tentunya dapat kita rasakan. Lebih dari itu, literasi juga memegang andil besar untuk mengatasi jarak karena perbedaan budaya.
Pada tahun 2022, Hari Literasi Internasional mengusung tema “Mengubah Ruang Belajar Literasi”, yang bertujuan untuk mengkaji berbagai ruang belajar literasi yang ada dalam memfasilitasi jalur pembelajaran. Melalui beragam aktivitas sehari-hari, kita perlu menyadari pentingnya literasi mulai dari hal-hal yang terdekat bagi kita – baik itu ruang maupun media yang kita gunakan. Jadikan hari ini sebagai kesempatan untuk kita memahami arti penting literasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.