People Banner

Sustainability

Kita

Kami memberdayakan masyarakat lokal melalui serangkaian program yang bertujuan untuk mencapai sebuah mekanisme pemisahan pertumbuhan ekonomi dari praktik-praktik pertanian tak berkelanjutan, termasuk deforestasi. Dorongan untuk meningkatkan taraf kehidupan ini meliputi komitmen kuat pada hak mendasar akan keamanan, memastikan setiap pegawai, kontraktor, dan pengunjung pabrik kami bisa pulang dengan selamat.

Sustainability

Kita

Kami memberdayakan masyarakat lokal melalui serangkaian program yang bertujuan untuk mencapai sebuah mekanisme pemisahan pertumbuhan ekonomi dari praktik-praktik pertanian tak berkelanjutan, termasuk deforestasi. Dorongan untuk meningkatkan taraf kehidupan ini meliputi komitmen kuat pada hak mendasar akan keamanan, memastikan setiap pegawai, kontraktor, dan pengunjung pabrik kami bisa pulang dengan selamat.

Sustainability People

Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

Masyarakat berperan penting dalam pelestarian hutan. Di banyak tempat di seluruh dunia, orang-orang tak hanya tinggal di sekitar pemukiman tapi juga di tengah hutan. Penting untuk merangkul mereka guna bekerja sama melindungi alam.

Pada tahun 2015, APP meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), sesuai dengan konsep sistem kehutanan dan pertanian terpadu sebagai sarana untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan. Program ini bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap lahan hutan melalui penyediaan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan. Program ini mengambil pendekatan partisipatif dan mendorong rasa memiliki pada masyarakat, serta meningkatkan kapasitas lembaga milik desa untuk menjamin keberlanjutan program.

Kami menargetkan 500 desa bergabung dengan DMPA di tahun 2020. Hingga akhir 2021, kami telah menerima 394 desa ke dalam program ini, terdiri lebih dari 31,000 rumah tangga. Pandemi COVID-19 yang terjadi membawa kesulitan bagi kami untuk melakukan pendekatan dan koordinasi dengan calon desa baru, jadi mulai tahun 2020 kami berfokus kepada penguatan program di banyak desa yang telah menjadi bagian dari program, terutama yang memiliki risiko kebakaran hutan dan lahan yang lebih tinggi.

 

Meski di tengah pandemi, sejumlah besar peserta berhasil mempertahankan usaha dan pendapatannya, seperti budidaya madu, minuman jamu, buah-buahan dan sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Untuk lebih mendukung peserta selama masa pandemi, program ini menyediakan webinar rutin dengan bekerja sama dengan mitra, di mana peserta belajar menggunakan pasar digital untuk memperluas akses ke pasar, serta mengembangkan dan berinovasi produk. Kami juga memperhatikan pengembangan desa ekowisata yang mendukung pembangunan ekonomi dan konservasi. Kegiatan ini terutama difokuskan pada pengembangan kapasitas dan pelatihan, dengan banyak desa yang telah menerima dukungan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan setempat.

APP berkomitmen untuk terus mendukung komunitas lokal. Ke depan, kami fokus untuk membuka lebih banyak akses pasar untuk produk DMPA, dan melakukan diversifikasi usaha mikro, kecil dan menengah di bawah program DMPA.

Pengembangan Model Bisnis Komunitas bersama dengan ICRAF-CIFOR-YKAN

APP melibatkan tiga organisasi, yaitu World Agroforestry (ICRAF), Center for International Forestry Research (CIFOR) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN, mitra utama The Nature Conservancy Indonesia) untuk mengembangkan pedoman dalam mengembangkan model bisnis bagi masyarakat. Proyek ini berawal dari keinginan untuk mereplikasi program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) di desa lain di luar wilayah konsesi pemasok APP untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan ekonomi lokal sekaligus memastikan perlindungan lingkungan. Dalam mengembangkan pedoman, setiap organisasi menggunakan pendekatan mereka sendiri untuk pemberdayaan masyarakat. CIFOR melakukan penilaian di dua desa di Riau, sedangkan ICRAF di dua desa di Sumatera Selatan dan YKAN di dua desa di Kalimantan Barat. Pada tahun 2020, CIFOR dan ICRAF menyelesaikan pengembangan model bisnis, serta pemantauan dan evaluasi serta pedoman tentang cara mengembangkan model bisnis itu sendiri.

Memberdayakan Masyarakat, Memberdayakan Perempuan

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, kami berfokus pada program pemberdayaan masyarakat yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan jangka panjang. Respons kami akan keadaan di lapangan dilakukan berdasarkan Penilaian Dampak Sosial untuk masing-masing kasus, dan, jika relevan dan layak, menciptakan rencana CSR lima tahun yang terarah.

Prioritas program CSR dibagi ke dalam empat pilar: Donasi, Pembangunan Kapasitas, Pemberdayaan, dan Infrastruktur. Pilar-pilar tersebut sejalan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Indonesia, seperti sosial kehutanan, di mana pemerintah mengalokasikan wilayah-wilayah hutan untuk dikelola kelompok masyarakat dalam rangka mengurangi beban hutan alam.

Di tingkat pabrik, kami meninjau setiap proposal yang diajukan masyarakat sebelum mendanainya. Di saat bersamaan, setiap pabrik juga mempunyai rencana program tahunan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, dikembangkan berdasarkan konsultasi dengan masyarakat lokal dan pihak penerima manfaat lain.

Program investasi masyarakat adalah salah satu hal terpenting yang mendukung komitmen kami untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, terutama tujuan nomor 1 (tidak ada kemiskinan), nomor 2 (tanpa kelaparan), nomor 3 (kesehatan dan kesejahteraan), nomor 5 (kesetaraan gender), nomor 6 (air bersih dan sanitasi), 8 (pertumbuhan ekonomi), dan nomor 12 (konsumsi dan produksi berkelanjutan). Salah satu program kami yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, didukung oleh Indonesia Global Compact Network, bertujuan untuk melatih 1.000 perempuan dari masyarakat di dalam dan sekitar area konsesi serta pabrik-pabrik kami.

 

Kami juga bekerja sama dengan Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) untuk mengedukasi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga tentang pemberdayaan ekonomi. Saat ini karena pandemi COVID-19, peran perempuan lebih besar dari sebelumnya dengan membantu kesejahteraan keluarga, mendukung pendapatan keluarga. Kerjasama kami dengan YDS meliputi kegiatan sebagai berikut:

  • Bekerja sama dengan YDS dan Vinto Craft, APP mengajak perempuan di dalam dan sekitar konsesinya untuk meningkatkan taraf hidup mereka dengan menawarkan mata pencaharian alternatif melalui Proyek Rotan Kalimantan. Proyek ini merupakan bagian dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, melalui pelatihan keterampilan menganyam rotan. Karena pandemi, pelatihan dilakukan secara virtual. Vinto Craft memberikan pelatihan teknik finishing produk dan pemasaran produk untuk melengkapi pelatihan keterampilan menenun sebelumnya. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2019 di dua desa, Desa Mengkiang dan Desa Miau Baru di Kalimantan. Hingga saat ini, sudah ada 600 kerajinan dari kedua desa tersebut.
  • Sejak tahun 2020, APP dan YDS mengadakan lokakarya e-commerce yang mengajarkan peserta pengetahuan dasar tentang pasar online, dan membekali mereka dengan teknik dasar seperti fotografi dan copywriting yang akan membantu mereka meningkatkan penjualan produk mereka. Pada tahun 2021, workshop mengundang nara sumber/pelatih dari komunitas pengusaha perempuan, yang memberikan edukasi tentang inovasi produk dan pengembangan model bisnis.

Program CSR utama kami lainnya adalah penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang layak, yang mempromosikan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Di beberapa lokasi, proyek ini juga mencakup program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, di mana tidak hanya desa-desa sekarang memiliki sistem pembuangan dan pengelolaan sampah yang baik, tetapi juga fasilitas daur ulang untuk membantu mengatasi masalah sampah.

Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan

Forest Conservation Policy APP Sinar Mas berkomitmen pada Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan untuk masyarakat lokal dan adat terkait perkembangan apapun dalam hal aktivitas pengelolaan hutan di area perkebunan yang ada. FCP juga menetapkan komitmen kami untuk menyelesaikan konflik secara efektif dan menangani keluhan secara bertanggung jawab.

Hutan berisiko mengalami penggundulan ketika hak kepemilikannya diperebutkan. Dengan tekanan-tekanan ekonomi yang ada, kebutuhan akan pengentasan kemiskinan kerap menjadi akar dari praktik-praktik alam yang tak berkelanjutan.

Hak historis dan adat yang rumit juga bisa menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan praktik-praktik ini. Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melakukan serangkaian langkah untuk mendorong penyelesaian sengketa lahan. Di antaranya adalah:

  • Memetakan sengketa lahan.
  • Menciptakan dan menerapkan rencana kerja untuk menyelesaikan masing-masing sengketa.
  • Mempercepat penyelesaian sengketa lahan sebagai bagian dari Indikator Performa Kunci.
  • Membentuk Divisi Sosial dan Keamanan untuk menangani penyelesaian sengketa lahan.
  • Mengembangkan prosedur operasi standar untuk penyelesaian sengketa lahan.
  • Membentuk Kelompok Kerja Sosial Regional

Di akhir 2021, 61% dari seluruh sengketa lahan telah diselesaikan, mencerminkan pertumbuhan stabil dalam penyelesaian konflik. Sebanyak 25% dari konflik-konflik tersebut terkait dengan desa-desa di dalam area konsesi.

Kami menyadari bahwa kepercayaan butuh waktu untuk dibangun, dan bahwa politik desa bisa jadi sangat rumit, sementara keterlibatan pihak eksternal kerap membawa kepentingan baru yang berpotensi bertentangan dengan kepentingan yang sudah ada. Walau demikian, kami berusaha melakukan yang terbaik dalam mengelola semua sengketa dan konflik sebagai bagian dari komitmen kami pada operasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Pada Desember 2022, APP memfasilitasi penyelesaian akhir sengketa antara masyarakat Desa Simpang Bayat di Sumatera Selatan dan salah satu pemasok kami, PT. Bumi Persada Permai (BPP). Penyelesaian sengketa ini bagian dari inisiatif program “Pemetaan Bersama Tata Batas & Pemanfaatan Lahan Desa Tua Sekitar Konsesi” berkolaborasi dengan Econusantara dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Sengketa atas lahan seluas 258 hektar ini berlangsung sejak 2018. Proses mediasi berlangsung dengan menghormati hak-hak masyarakat dan melibatkan pemangku kepentingan sesuai dengan kebijakan APP, dikenal dengan Forest Conservation Policy (FCP). Para pihak yang terlibat merilis siaran pers untuk menandai akhir dari sengketa tersebut, yang dapat dibaca di sini.

Kesejahteraan Pekerja

Memenuhi kebutuhan pegawai dan menarik bakat-bakat baru penting bagi keberlanjutan jangka panjang bisnis kami. Kami menyediakan manfaat menarik dan pekerjaan dengan prospek karier jangka panjang. Sebagian manfaat yang kami berikan adalah cuti tahunan berbayar, cuti hamil, cuti panjang, asuransi kesehatan, dan rencana pensiun perusahaan. Lebih dari itu, manfaat-manfaat tambahan juga diberikan untuk pegawai tetap, sesuai dengan peraturan-peraturan daerah di masing-masing lokasi pabrik.

Kebijakan kesejahteraan karyawan menjadi acuan setiap tindakan kami, merinci komitmen kami untuk memenuhi syarat-syarat standar ILO terkait keamanan pegawai, kesejahteraan, hak buruh, kemampuan, dan perlindungan data.

Kami berusaha untuk memosisikan APP sebagai perusahaan dinamis dengan manfaat kepegawaian yang kuat, lebih dari sekadar gaji, asuransi kesehatan, pensiun, kesempatan mendapatkan bonus lewat berbagai skema penghargaan yang kami miliki, dan peninjauan karier tahunan yang diterima pegawai-pegawai kami.

Kebijakan-kebijakan ini menghasilkan dampak yang positif.

Dengan angkatan kerja yang loyal dan telah lama melayani, pergantian di tingkat staf manajemen tergolong rendah di beberapa bidang organisasi kami. Kami juga telah meningkatkan upaya-upaya untuk memastikan talenta muda mendapat pengakuan dan bisa mendapatkan gambaran tentang masa depan sejahtera di APP.