APP Sinar Mas, Martha Tilaar Group dan Global Compact Indonesia berkolaborasi untuk memberdayakan perempuan di Indonesia dengan memberi pelatihan kepada 1000 perempuan. Kolaborasi ini merupakan bagian dari Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang merupakan program pemberdayaan masyarakat yang tinggal di area APP Sinar Mas sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Soleha merupakan warga Kabupaten Siak, Riau yang berinovasi dengan jambu merah dan mengolahnya menjadi camilan layak jual. Soleha mengaku jambu merah biasa tumbuh subur di pekarangan rumah warga namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Namun itu berubah usai Soleha mendapatkan pelatihan mengenai budidaya dan pengelolaan OKA (obat, kosmetik, aromatik) dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) kerjasama APP Sinar Mas, Martha Tilaar dan Global Compact.
"Kami belajar dari praktek-praktek, jadi kita dapat inspirasi apa yang perlu dibuat” ujar Soleha yang menceritakan pelatihan tersebut membuatnya berpikir untuk mengolah jambu merah menjadi dodol. Selain itu dodol yang dijualnya juga memanfaatkan batang sawit yang tidak digunakan sebagai wadah. Saat ini, Soleha dibantu 20 ibu rumah tangga di kampungnya untuk memproduksi dodol dengan penghasilan 3 juta rupiah per bulannya.
Cerita serupa juga dialami Suryani yang berhasil berinovasi dengan jahe merah menjadi minuman seduh yang layak jual. Sebelumnya, jahe merah yang banyak dibudidayakan di sekitar rumah mereka hanya digunakan sebagai bahan masakan.
"Pada 2018 akhir kami dapat pelatihan dari DMPA untuk pengolahan herbal. Kita juga dapat bantuan alat masak, alat packing, kami dibantu bagaimana untuk design bungkus kemasan supaya menarik," jelas Suryani.
Kini, setiap bulannya ia dan puluhan ibu rumah tangga di Tualang, Riau, bisa mendapatkan pendapatan hingga 6 juta rupiah per bulannya. Produk jahe merah ini dibanderol seharga Rp 10 ribu rupiah per bungkus dan termasuk salah satu oleh-oleh unggulan Riau.