Jakarta, 10 Mei 2023 – Sebagai upaya mendukung pemerintah dalam program menggerakkan perekonomian sektor UMKM khususnya perempuan, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas berkolaborasi dengan Yayasan Doktor Syahrir (YDS)–Womenpreneur Community (WPC) kembali menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat berupa Inkubasi Bisnis Batch 2. Kegiatan ini bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan para pelaku UMKM binaan APP Sinar Mas, untuk mandiri, dan fokus pada pengembangan produk dan pemasarannya.
Irma Sustika, Founder & Chairman Womenpreneur Community, menyampaikan motivasi kepada para peserta program. "Kami percaya bahwa setiap perempuan memiliki potensi dan kemampuan untuk sukses dalam bidang usaha. Program Inkubasi Bisnis ini diharapkan dapat membantu menggali potensi tersebut, memberdayakan diri, dan menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi diri Anda dan masyarakat di sekitar," ujar Irma.
Sera Noviany, Head of Sustainability Compliance APP Sinar Mas, menekankan bahwa program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Sustainability Roadmap Vision 2030 (SRV 2030) APP Sinar Mas. "Melalui pilar Sumber Daya Manusia, kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat termasuk perempuan di sekitar areal operasional APP Sinar Mas dan pemasoknya, hal ini sejalan dengan tujuan global dan nasional. Melalui kegiatan ini para pelaku UMKM diharapkan mendapat tambahan pengetahuan & keahlian, sehingga berdampak terhadap pengembangan usahanya nanti." kata Sera.
Program kerja sama inkubasi bisnis ini, merupakan program tahap kedua - setiap tahap dilakukan 4 kali pertemuan - sebagai upaya APP Sinar Mas meningkatkan kapasitas masyarakat. Program inkubasi bisnis kali ini, akan berlangsung selama tiga bulan, dari Mei hingga Juli 2023, dengan 50 peserta UMKM binaan mill dan program DMPA. Peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai proses produksi, pengembangan dan diversifikasi produk, manajemen, penguatan kelompok, literasi keuangan, hingga pemasaran hasil. Program ini akan berlangsung secara online dan pertemuan langsung dengan peserta di Propinsi Riau nantinya.
"Sejak bergabung dengan program ini, saya berhasil mengembangkan produk dari semula hanya anyaman Caping menjadi lebih bervariasi antara lain tas keranjang, tas parcel, dan lain sebagainya. Selain itu, pendapatan saya naik dari Rp 500.000 hingga Rp 2-4 juta per bulan," ungkap Mamy, salah satu peserta yang berhasil dari Program Inkubasi Bisnis Batch 1, pelaku UMKM binaan PT Finanntara Intiga di Desa Mengkiang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Mamy menambahkan Produknya kini telah merambah dari lokal desa menjadi ke beberapa daerah di Kalimantan. Saat ini pun Mamy telah menjadi binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sanggau, dan produk-produknya telah dipamerkan sampai ke luar negeri antara lain Malaysia, Jerman.
Saat ini Mamy memanfaatkan teknologi sebagai salah satu keberhasilan pemasarannya melalui beberapa platform marketplace. Hal ini menjadi salah satu hal penting yang diajarkan pada saat pelatihan Inkubasi Bisnis.
Diharapkan, para pelaku UMKM yang telah menerima ilmu melalui kegiatan ini akan menjadi pionir untuk mendorong lebih banyak lagi pelaku UMKM di daerah masing-masing dan semakin menggerakkan perekonomian daerahnya.