Pandemi COVID-19 mendesak sekolah di Indonesia dan seluruh dunia menerapkan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Akibatnya kegiatan menulis di buku berkurang seiring dengan terlaksananya pembelajaran daring (e-learning). Padahal, banyak manfaat dari pembelajaran konvensional tersebut. Hal tersebut diungkapkan dalam webinar 'Pentingnya Menjaga Minat Menulis Anak', Kamis (3/12).
Psikolog anak, Marcelina Melisa menjelaskan bahwa menulis dapat meningkatkan kemajuan berpikir anak. "Ada tiga manfaat utama menulis yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus, melatih kreativitas, dan meningkatkan analisa serta daya ingat seorang anak," kata dia.
Sementara Lanny Anggraini, analis dari Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menambahkan bahwa kombinasi kegiatan belajar daring dan langsung sangat penting untuk variasi bagi anak, salah satunya dengan menulis tangan di buku.
Banyak yang bisa dilakukan untuk memacu anak mencintai menulis, misalnya, membuat aktivitas atau permainan menggunakan media buku tulis. Materi bisa diambil dari rangkuman pembelajaran dari PPJ sekolah. Kegiatan lainnya seperti menulis buku harian yang juga sekaligus bisa membangun kedekatan antara orang tua atau guru dengan anak.
Webinar ini merupakan bagian dari program 'Ayo Menulis Bersama SiDU' yang sudah diadakan sejak 2017. "Program ini telah melibatkan 60 ribu murid dari 300 sekolah dasar di Jabodetabek. SiDU ingin menjadi sebagai partner bagi orang tua, guru, dan juga pemerintah untuk meningkatkan kompetensi generasi masa depan Indonesia," ungkap Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata.
Sejumlah penelitian di tahun 2017 mengungkap menulis di buku tulis bisa meningkatkan memori serta sensor motorik anak. Nah, bagi para orangtua, apakah menulis sudah menjadi aktivitas harian putra putri Anda?