Kami bertemu dengan Christopher Wong, SVP and global business unit head for industrial paper at Asia Pulp & Paper, untuk Rapid Interview terbaru kami.
Perkenalkan dan “jual” perusahaan Anda kepada kami!
Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas adalah perusahaan manufaktur pulp dan kertas yang menyediakan produk berkualitas untuk memenuhi permintaan global akan kertas, tisu, dan kemasan yang terus meningkat. Dengan kapasitas pulp, kertas, dan kemasan tahunan lebih dari 20 juta ton, kami memasarkan produk di lebih dari 150 negara.
Pertumbuhan ini didorong oleh visi kami untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Ini merupakan bagian dari komitmen kami yang tertuang di Visi Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap Vision) 2030.
Setiap hari, kami berusaha untuk menjalankan pengelolaan hutan dan lahan gambut yang berkelanjutan, mengembangkan produk unggulan dan meminimalkan jejak lingkungan kami dalam operasi berkelanjutan yang mengutamakan kelangsungan hidup masyarakat sekitar.
Pertumbuhan bisnis kami bergantung pada dukungan orang-orang di sekitar kami, mulai dari mitra, karyawan, komunitas, dan Anda.
Di mana lokasi perusahaan Anda? Apakah ada tantangan atau keuntungan terkait dengan lokasi geografis perusahaan Anda?
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari 17.000 pulau, Indonesia lebih rentan terhadap iklim yang selalu berubah, dibandingkan kebanyakan negara lainnya. Ini termasuk naiknya permukaan laut, serta kekeringan ekstrem, kebakaran hutan, dan banjir.
Perubahan iklim telah diidentifikasi sebagai tantangan besar bagi kelangsungan bisnis kami serta lingkungan, dan APP telah menerapkan berbagai langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, di bawah payung Peta Jalan Keberlanjutan APP dan Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) APP.
Visi 2030 kami berfokus pada tiga pilar utama yang terkait dengan industri kami, yaitu produksi (30% pengurangan keseluruhan jejak karbon kami), konservasi hutan (terdiri dari lebih dari setengah juta hektar hutan alam primer), dan juga manusia (meningkatkan kehidupan), sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Beri tahu kami fakta menarik tentang industri ini!
Tingkat daur ulang kertas Eropa saat ini mencapai 72%, ini bervariasi dari satu negara ke negara lain tetapi merupakan statistik Eropa secara keseluruhan. Selain itu, tahukah Anda bahwa kertas dapat didaur ulang hingga 7 kali.
Di Packaging Europe, kami senang melihat tren dan bidang inovasi yang berkembang. Bisakah Anda membagikan kepada kami sesuatu yang mungkin tidak kami sadari yang mendorong teknologi di sektor ini?
Secara keseluruhan, fakta mengejutkan yang diungkapkan oleh penelitian kami adalah bahwa konsumen mendorong terciptanya produk-produk dari sumber yang berkelanjutan. Sejak 2017, konsumsi kemasan berbasis kertas telah tumbuh hampir 20%. Sektor ini diperkirakan mencapai lebih dari USD 108 Miliar, dengan perkiraan 81 juta metrik ton akan diproduksi pada akhir tahun 2021.
Yang mendorong tingkat konsumsi besar-besaran ini adalah layanan seperti Amazon, Uber Eats, dan platform pengiriman lainnya, yang telah tumbuh hampir 10% selama setahun terakhir. Pada saat yang sama, kesadaran lingkungan konsumen dan permintaan akan produk dan kemasan yang berkelanjutan telah meningkat.
Kesadaran umum ini tercermin dari peningkatan penggunaan plastik sekali pakai dan oleh karena itu kami mengembangkan produk seperti Foopak Bio Natura di Uni Eropa (UE), rangkaian kemasan makanan daur ulang kami.
Foopak Bio Natura memiliki ketahanan kelembaban dan cairan yang luar biasa dan sepenuhnya dapat didaur ulang, dapat dibuat kompos industri dan rumah, dan dapat terurai secara hayati. Kertas karton yang direkayasa dengan lapisan unik multi-lapis, bebas plastik yang dirancang dan disempurnakan secara khusus untuk mengemas makanan dan minuman.
Menurut Anda, apa kesalahpahaman umum terbesar yang Anda temui dalam bisnis Anda?
Kertas dan kemasan umumnya masih disalahpahami dalam hal kredensial lingkungan dan kualitas keberlanjutan secara keseluruhan di pasar.
Rantai pasokan kertas dan kemasan telah melakukan upaya besar selama 20 tahun terakhir untuk sepenuhnya berkelanjutan dan ada beberapa aspek. Kehutanan yang bersertifikat, dikelola dengan baik, proses produksi yang bertanggung jawab, penggunaan bahan yang efisien-dengan tetap menjaga keutuhan produk, kemampuan untuk memisahkan produk setelah digunakan, kemudian mengubah bahan baku menjadi pulp daur ulang tahap berikutnya untuk masuk ke produk berikutnya. Semua elemen ini adalah kunci dalam kehidupan bahan baku.
Jika industri pengemasan yang lebih luas dapat diubah dengan cara tertentu, perubahan seperti apa yang ingin Anda lihat?
Ada peran yang dimainkan oleh merek konsumen global dalam rantai pasokan mereka, di mana transparansi rantai pasokan dapat berubah menjadi keterlibatan rantai pasokan. Seiring dengan pertumbuhan kemasan, merek ritel dapat mengambil peran aktif dengan mendukung komunitas, pekerja, dan lahan dalam rantai pasokan mereka.
Merek-merek inilah yang dapat menjadi pendorong perubahan dengan bermitra dengan pemasok mereka dan mengembangkan standar dan program baru yang berkelanjutan. Pada gilirannya, program-program ini dapat menjadi proposisi nilai untuk menarik konsumen yang berorientasi pada nilai-nilai berkelanjutan.
Mengeai bahan mentah, kertas sering digunakan bersama dengan bahan lain, dan merek serta pelaku ritel memiliki peran kunci dalam mengembangkan produk dengan mempertimbangkan akhir masa pakainya. Jadi, menyatukan pemasok, untuk memastikan bahan tidak hanya dari sumber yang dikelola dengan baik tetapi juga dapat dipisahkan setelah digunakan.
…dan bagaimana Anda membayangkan APP mengubah industri di tahun-tahun mendatang?
APP telah beralih ke teknologi untuk memberikan transparansi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sektor pulp & kertas. Pada Juli 2020, APP meluncurkan dasbornya yang dapat diakses publik, membuat data Forest Alert Service (FAS).
Sumber daya online ini menggunakan citra satelit hampir real-time untuk memberikan gambaran lengkap kepada pembeli pulp, kertas, dan kemasan tentang wilayah konsesi pemasok kayu pulp APP, memberikan akses dan visibilitas ke seluruh rantai pasokan, di mana mereka dapat memantau dan melacak setiap degradasi hutan atau kawasan lindung, dan membangun kepercayaan yang diperlukan untuk memastikan model sumber yang berkelanjutan.
Alangkah baiknya jika industri kertas dan kemasan secara keseluruhan melihat alat seperti ini, untuk diimplementasikan agar mencapai transparansi yang utuh.
Di masa lalu, APP telah dikritik oleh LSM atas tindakannya terkait kegiatan deforestasi dan hubungannya dengan masyarakat adat. Bisakah Anda memberikan pendapat Anda tentang tuduhan ini, dan memberi tahu kami tentang bagaimana APP akan bertindak lebih berkelanjutan sekarang/di masa depan?
Pada tanggal 5 Februari 2013, APP meluncurkan kebijakan konservasi hutan (FCP) yang didasarkan pada empat pilar kokoh yang diawali dengan komitmen nol deforestasi. Hal ini juga difokuskan pada perlindungan dan rehabilitasi lahan gambut; penerapan Persetujuan Bebas, Didahulukan dan Diinformasikan (FPIC) dan prinsip-prinsip sosial dalam berurusan dengan masyarakat di sekitar wilayah konsesi kami; dan penegakan kebijakan sumber berkelanjutan di seluruh operasi kami.
Hasil dari komitmen ini berarti bahwa saat ini APP telah mencapai 0,014% pembukaan hutan alam dan melalui program mata pencaharian berkelanjutan kami membantu membangun ketahanan baik untuk saat ini dan masa depan bagi 350 desa/8000 rumah tangga. Peran sektor swasta sangat penting untuk pelestarian lanskap dan masyarakatnya yang berkelanjutan.
Semua produk kami bersumber dari 100% perkebunan yang dikelola secara bertanggung jawab dengan keterlacakan yang jelas antara kayu pulp dan pabrik manufaktur dapat diikuti di Dasbor Pemantauan FCP APP. Kami telah mengidentifikasi, melestarikan, dan terus melindungi lebih dari 20% area konsesi kotor pemasok kayu pulp kami. Ini setara dengan lebih dari 600.000 hektar di lima wilayah di Indonesia.
Melihat ke depan, Sustainability Roadmap Vision 2030 APP berfokus pada tiga pilar utama yang terkait dengan industri kami yaitu produksi (30% pengurangan jejak karbon), hutan (melestarikan lebih dari setengah juta hektar hutan alam), dan manusia (meningkatkan kehidupan) dan selaras dengan The Sustainable Development Goals (SDGs).
APP juga mengambil peran sebagai Dewan Pendiri Indonesia Global Compact Network, Wakil Presiden Lingkungan dan Ketua Kelompok Kerja Mandat Air Indonesia. Selain itu, APP adalah anggota kelompok kerja Forum Barang Konsumen untuk Koalisi Positif Hutan (FPC), Hak Asasi Manusia, serta Inisiatif Rantai Pasokan Berkelanjutan.
Kemajuan dan tantangan implementasi Komitmen Keberlanjutan APP diperbarui secara berkala melalui Forum Penasihat Pemangku Kepentingan (SAF) tahunan. Jelas bahwa kami tidak dapat melakukan semuanya sendirian, dan tetap terbuka untuk keterlibatan dan dialog konstruktif dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendukung komitmen kami terhadap nol deforestasi dan menghormati hak-hak masyarakat adat, yang relevan dengan Kebijakan Konservasi Hutan APP. Untuk laporan perkembangan sebelumnya dan tanggapan terhadap tuduhan tertentu, silakan merujuk ke https://asiapuppaper.com/sustainability.
***
Sumber: https://packagingeurope.com/the-rapid-interview-with-asia-pulp-and-paper/