Di tengah pandemi COVID-19, permintaan masyarakat terhadap produksi jahe merah dan madu buatan Desa Makmur Peduli API (DMPA) binaan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas meningkat. Keduanya dipercaya mampu menambah imunitas jika dikonsumsi rutin. Kedua produk tersebut berasal dari Desa Dataran Kempas, Jambi, binaan PT Wirakarya Sakti (WKS) dan DMPA Desa di Desa Bahta, Kalimantan Barat yang dibina oleh PT Finnantara Intiga.
Budidaya jahe merah di Jambi dimulai sejak 2017 dan telah melibatkan 130 orang yang tergabung dalam Kelompok Tani Wanita Mekar Wangi. Ketua kelompok Rita Ayuwandari mengaku jika selama pandemi ini produksi jahe merah meningkat dari 200kg menjadi 350kg per bulan.
“Sejak pandemi, banyak orang mencari jahe. Pendapatan kami pun naik hingga 50%.” Bahkan desa kami berpindah bertanam jahe untuk memenuhi permintaan pasar”, ujar Rita.
Sementara budidaya madu di Kalimantan Barat meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan biasanya. “Biasanya 120 kg madu baru terjual dalam sebulan, sekarang habis hanya dalam satu minggu. Kami juga bekerja sama dengan peternak madu dari dusun sebelah agar stok terpenuhi,” jelas Togos, salah satu peternak lebah di Desa Bahta.
Corporate Social and Security Head APP Sinar Mas Agung Wiyono menyampaikan bahkan di tengah pandemi seperti ini, program DMPA terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Selain itu, mereka pun dapat meninggalkan praktik agrikultur yang tidak berkelanjutan seperti tebang-bakar. Upaya pemberdayaan melalui DMPA ini juga berguna untuk mengantisipasi musim kemarau yang segera tiba. #GrowingOurTomorrow.