Di Balik Berdirinya DMPA
Didirikan oleh APP, program DMPA atau Desa Makmur Peduli Alam bertujuan untuk menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan sekaligus melindungi hutan dan mencegah kebakaran lahan. Program ini didasarkan pada konsep sistem integrasi kehutanan dan pertanian. Dengan memetakan desa-desa dan masyarakat lokal yang terletak di dekat batas hutan, DMPA membantu mengidentifikasi dan membangun alternatif mata pencaharian tanpa membakar lahan, memungkinkan perekonomian penduduk setempat bisa berkembang tanpa harus melakukan kegiatan yang merusak alam. Sejak didirikan, program ini telah berkembang hingga meliputi 441 desa, memberikan manfaat kepada lebih dari 87.500 orang — sebuah bukti potensi perubahan yang transformatif. Sejalan dengan prinsip keberlanjutan, APP Group telah membuat kemajuan signifikan melalui program DMPA. Diluncurkan pada tahun 2015, DMPA mewakili pendekatan komprehensif terhadap perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, serta menjadi model bagi membangun pola hidup yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu pencapaian utama dari program DMPA adalah berkurangnya kebakaran hutan hingga 90% di desa-desa yang berpartisipasi, seperti yang dilaporkan dalam Laporan Visi Peta Jalan Keberlanjutan 2023. Dengan mengintegrasikan strategi ekonomi, lingkungan, dan sosial, DMPA tidak hanya melindungi hutan tetapi juga meningkatkan kesadaran akan risiko kebakaran lahan. Melalui pendidikan dan keterlibatan komunitas, program ini membangun budaya kesiapsiagaan dan ketahanan, memberdayakan penduduk lokal untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga lingkungan.
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilar dari inisiatif DMPA, dalam meletakkan dasar bagi komunitas yang berkelanjutan. Dengan membangun fasilitas penting dan mempromosikan praktik pertanian ramah lingkungan, DMPA memperkuat ekonomi lokal sambil mengurangi ketergantungan pada kegiatan yang merusak lingkungan. DMPA juga berfokus pada peningkatan mata pencaharian melalui berbagai inisiatif yang mempromosikan keberlanjutan. Di Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Bank Sampah Mandiri mengolah sampah plastik menjadi blok paving, menghasilkan sekitar 22 juta rupiah setiap bulan. Upaya ini tidak hanya mengurangi polusi lingkungan tetapi juga menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi anggota komunitas.
Di Desa Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, program ini memberdayakan petani madu dengan meningkatkan keterampilan mereka, yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan pendapatan tambahan setiap bulan sekitar 3 juta rupiah hingga 10 juta rupiah. DMPA memberikan pelatihan dalam pemeliharaan lebah modern, mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga keseimbangan ekologi.
Di Desa Rikong, Kalimantan Timur, para pengrajin lokal menerima pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anyaman rotan dan pemasaran mereka. Inisiatif ini tidak hanya membantu melestarikan budaya lokal tetapi juga membuka peluang baru untuk menghasilkan pendapatan, dengan potensi untuk diperluas ke pasar ekspor.
Kisah Sukses dari Komunitas DMPA
Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah menghidupkan kembali ekonomi lokal dan memperkuat inisiatif pendidikan dan infrastruktur. Di Desa Delima, Provinsi Jambi, proyek pembuatan kompos menghasilkan sekitar 3,3 rupiah miliar setiap tahun, memberikan kontribusi substansial terhadap perekonomian desa. Contoh lain yang patut diperhatikan adalah Mariana’s Liberina Dodol Kopi, sebuah usaha camilan berbahan dasar kopi yang terletak di Desa Pematang Lumut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Sebagai bagian dari program Inkubasi Bisnis Kerjasama APP dan Yayasan Doktor Sjahrir, Mariana berhasil memperluas jangkauan pasarnya, meningkatkan pendapatannya dari 1 juta rupiah menjadi rata-rata 4,5 juta rupiahb per bulan. Pertumbuhan luar biasa ini menunjukkan bagaimana praktik bisnis berkelanjutan dapat meningkatkan mata pencaharian dan mempromosikan ketahanan ekonomi.
Kedepannya di tahun 2025, program ini bertujuan untuk memperluas fokusnya tidak hanya pada pencegahan kebakaran tetapi juga pada pelestarian alam yang komprehensif, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi hijau. Visi yang lebih luas ini memperkuat komitmen APP terhadap keberlanjutan dengan mengintegrasikan inisiatif seperti pengelolaan hutan berkelanjutan, energi terbarukan, dan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Program DMPA menunjukkan bagaimana kegiatan inovatif dan keberlanjutan dapat membangun komunitas yang tangguh sambil melindungi lingkungan. Pada Hari Keberlanjutan Dunia, kita diingatkan akan pentingnya aksi kolektif dalam mempromosikan kegiatan berkelanjutan. DMPA menjadi contoh berharga untuk Indonesia dan negara lainnya, menyoroti potensi kolaborasi untuk menciptakan komunitas yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan bekerja bersama, kita dapat memberikan dampak yang lebih berarti, dan berkontribusi pada planet yang lebih sehat bagi generasi mendatang.